Laman

Kamis, 09 April 2015

Merindu

Rasa sesak ini kembali menghujam jantungku. Untuk yang kesekian kalinya aku memendam rindu kepadamu. Sosok yang tak lagi disisiku, bukan jua alasan atas bibirku yang terus merekah, melainkan sosok yang tak dapat lagi ku sentuh ragamu seutuhnya yang hanya mampu pandangi dari kejauhan.


Jika dulu begitu mudah untuk mengucap rindu, kini kepada siapa aku mengadu? Bahkan kini kau tak lagi menunggu pesan-pesan dari ku.
Jika dulu kau adalah alasan terbesar atas senyumku, kini kau jua alasan terbesar atas air mataku, karena merindumu yang tak lagi disisiku.
Jika rindu selalu mempersatukan kita, dapatkah kali ini terjadi kembali?
Rasanya aku ingin memelukmu erat, hingga kau tau rasanya memendam rindu sendirian.




Untuk mu yang takkan pernah membaca pesan ini,
aku merindu mu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar